icon

Bulan Anestesi: Memahami Cara Kerja Anestesi dalam Persalinan

Setiap ibu menjalani persalinan secara berbeda dan unik. Salah satunya nyeri persalinan yang mempengaruhi setiap ibu berbeda-beda. Saat ini – dengan teknologi canggih di bidang medis – rasa sakit dalam persalinan dapat sangat dikurangi dengan bantuan anestesi.
Articles
23 October 2018
Country(s)
iconicon
Setiap ibu menjalani persalinan secara berbeda dan unik. Salah satunya nyeri persalinan yang mempengaruhi setiap ibu berbeda-beda. Nyeri persalinan disebabkan oleh kontraksi otot rahim dan tekanan pada leher rahim. Rasa sakit ini bisa dirasakan sebagai kram yang kuat di perut, selangkangan, dan punggung, serta perasaan pegal. Beberapa wanita mengalami rasa sakit di sisi atau paha mereka juga.

Persepsi nyeri persalinan dapat berbeda-beda pada setiap orang dan seringkali menimbulkan kecemasan dan ketakutan – bahkan fobia – pada ibu hamil. Saat ini – dengan teknologi canggih di bidang medis – rasa sakit dalam persalinan dapat sangat dikurangi dengan bantuan anestesi.

Anestesi Regional adalah prosedur umum yang digunakan dalam melahirkan bayi, apakah itu persalinan normal atau melalui operasi caesar. Pada persalinan normal, anestesi akan diberikan ketika kontraksi semakin kuat dan intens. Hal ini juga berlaku di C-section. Secara umum, anestesi dapat diberikan melalui dua teknik, yaitu Spinal Anesthesia atau Intrathecal Labor Analgesia (ILA) dan Epidural Anesthesia.

Jadi, apa perbedaan antara Anestesi Epidural dan Anestesi Tulang Belakang? Bukankah mereka sama saja? Nah, inilah perbedaannya:
  • Anestesi Epidural akan bekerja dalam durasi yang lebih lama (2 jam per injeksi, jika "diisi" di tengah prosedur medis, dapat bertahan selama beberapa jam) dibandingkan dengan Anestesi Spinal (1-3 jam). Dosis juga dapat diatur melalui Epidural Caterer yang memungkinkan anestesi terus menerus. Misalnya, jika terjadi kesulitan dalam persalinan normal dan harus dilakukan operasi caesar, ahli anestesi hanya perlu menambahkan lebih banyak zat anestesi ke dalam kateter. Kateter tidak digunakan dalam Anestesi Spinal. Zat anestesi akan disuntikkan sekali dengan jarum tipis.
  • Anestesi Epidural tidak menyebabkan PDPH atau Sakit Kepala Pasca Tusuk Dural, yang dapat terjadi pada Anestesi Tulang Belakang.
  • Secara ekonomi, Anestesi Epidural lebih mahal daripada Anestesi Spinal.
  • Secara teknis, Anestesi Epidural adalah prosedur yang lebih sulit untuk dilakukan dan sangat tergantung pada keterampilan ahli anestesi.
  • Kedua teknik ini memungkinkan untuk menurunkan tekanan darah.
Tubuh kita akan merespon anestesi secara berbeda, tergantung dari zat anestesi yang diberikan. Responnya bisa dalam berbagai bentuk, seperti hipotensi, hemiparesis atau paresis unilateral, pruritus (sensasi tidak menyenangkan yang memicu keinginan untuk menggaruk), muntah, mual, atau gangguan pernapasan.

Banyak ibu yang ragu menerima obat bius karena menganggapnya tidak wajar dan takut akan efek sampingnya di kemudian hari. Jangan ragu untuk bertanya dan berdiskusi dengan dokter kandungan dan ahli anestesi tentang prosedur yang paling cocok untuk anda!

idsMED menyediakan produk berkualitas tinggi yang didedikasikan untuk menghilangkan rasa sakit dan perawatan total pasien bedah sebelum, selama dan setelah operasi. Klik di sini untuk lebih jelasnya.


Referensi:
https://www.guesehat.com/mengenal-anestesi-saat-persalinan
Save to bookmark
Share

What to read next


Bone Cancer Day in Indonesia
11 April 2022
Bone Cancer Day in Indonesia
In Indonesia, Bone Cancer Awareness Day is celebrated every 11 April to promote awareness about the ...
Hari Gizi Nasional 2022: Aksi Bersama Cegah S...
24 January 2022
Hari Gizi Nasional 2022: Aksi Bersama Cegah Stunting Dan Obesitas
Pada tiap tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional. Diadakannya kampanye mengenai g...
Things You Must Bring during COVID-19 Pandemi...
27 September 2021
Things You Must Bring during COVID-19 Pandemic
Pandemi COVID-19 telah mendorong setiap orang untuk hidup sehat. Alat-alat kebersihan dan perlindung...